8. PERMASALAHAN PENDIDIKAN NASIONAL

Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan sangat luas dan kompleks sesuai dengan kehidupan masyarakatnya, dikarenakan sifat sasarannya yaitu manusia, merupakan makhluk misteri yang penuh dengan teka-teki. Seberapa besar keterikatan suatu masalah pendidikan dengan masalah ekonomi atau masalah sosial lain dalam masyarakat. Pendidikan itu sendiri juga harus mengantisipasi hari esok yang mengundang banyak pertanyaan. Masalah pendidikan sebenarnya kompleks, sehingga menuntut agar berusaha keras dan memiliki kemauan yang cukup tangguh untuk menanggulangi masalah pendidikan tersebut.

Secara sederhana masalah pendidikan dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu:
A. Masalah Pemerataan Pendidikan
Pemerataan pendidikan adalah persoalan yang terkait dengan pelaksanaan sistem pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia dalam manunjang pembangunan suatu bangsa.

B. Masalah Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan adalah keluaran atau hasil lembaga pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk. Pertama, mutu produk pada lembaga pendidikan meliputi hal-hal seperti bahan ajar, jumlah lulusan, persentase kelulusan ujian, alumni yang mengikuti studi lanjut, alumni yang mendapatkan pekerjaan atau promosi. Kedua, mutu proses terkait dengan hal-hal seperti proses pembelajaran, bimbingan bagi peserta didik, konseling, koordinasi pengembangan bahan ajar dan bahan ujian, jaringan kerja dengan kantor regional di berbagai daerah, sistem registrasi, pengelolaan sistem informasi peserta didik, produksi bahan ajar multimedia, produksi bahan ujian, penjadwalan tutotial, layanan bantuan belajar, distribusi bahan ajar dan penyiaran melalui media massa.

C. Masalah Efisiensi Pendidikan
Efisiensi pendidikan adalah apabila hasil yang dicapai maksimal, dengan biaya yang wajar, karena biaya merupakan ukuran efisien dalam proses pendidikan terutama apabila dalam proses pendidikan dapat menghasilkan output pendidikan dengan biaya yang efisien.

D. Masalah Relevansi Pendidikan
Relevansi pendidikan adalah kesesuaian program pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna atau stakeholders pendidikan, artinya apa yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat atau tepat guna.

Beberapa usaha yang telah dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan di bidang pendidikan adalah:
a. Teknologi pendidikan yang menyangkut berbagai hal perencanaan, implementasi dan reinovasi belajar, yaitu:
  • Perencanaan desain kurikulum untuk belajar
  • Perencanaan evaluasi kurikulum sebagai alat untuk menilai tujuan dan program pengajaran
  • Perencanaan analisis pengalaman-pengalaman belajar
  • Implementasi program dan reinovasi belajar dalam status yang nyata
b. Pengajuan modul yaitu suatu kesatuan program yang dapat mengukur tujuan, yakni suatu unit program belajar mengajar terkecil yang secara rinci menggariskan:
  • Tujuan-tujuan intruksional umum
  • Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar-mengajar
  • Tujuan-tujuan instruksional khusus
  • Pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan diajarkan
  • Kedudukan dan fungsi satuan dalam program yang lebih luas
  • Peranan guru dalam proses belajar mengajar
  • Alat dan sumber yang akan dipakai
  • Kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan
  • Lembaran-lembaran kerja yang akan dilaksanakan selama proses belajar-mengajar
c. Sistem pamong yaitu sistem pendidikan yang bersifat massal. Dalam arti menyajikan pendidikan kepada sejumlah besar anak dalam kondisi yang berbeda-beda secara serentak atau suatu sistem pengelolaan pendidikan dasar yang merupakan salah satu kemungkinan atau pelengkap bagi pendidikan dasar pada umumnya.

d. Radio pendidikan yaitu pemanfaatan media radio dalam membantu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pemanfaatan media dalam perluasan sekolah dan pemanfaatan untuk kegiatan pendidikan diluar sekolah.

e. Televisi pendidikan yaitu pemanfaatan media televisi dalam membantu kegiatan belajar-mengajar disekolah. Pemanfaatan media dalam perluasan sekolah dan pemanfaatan televisi untuk kegiatan pendidikan di luar sekolah.

f. Belajar jarak jauh yaitu suatu usaha pendidikan yang bertujuan memperluas pendidikan diluar kelas atau dikampus.

g. Cara belajar siswa aktif yaitu suatu sistem belajar-mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik. Mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Pemecahan masalah-masalah pendidikan yang kompleks itu dengan cara pendekatan pendidikan yang konvensional, yang memerlukan jangka waktu lama dan biaya yang amat besar. Pertambahan penduduk yang cepat juga dapat menimbulkan masalah dalam segi pendidikan yang berkaitan dengan meledaknya jumlah anak usia sekolah. Cara pemecahan masalah pendidikan yang telah dilakukan misalnya dengan menambah jumlah sekolah, meningkatkan fasilitas yang diperlukan untuk mempertinggi mutu sistem pendidikan yang dilakukan, mengutamakan pendidikan keterampilan yang telah ada yang paling sesuai dengan kebutuhan tenga kerja, pelayanan administrasi dan supervisi pendidikan dan sebagainya.

Selain masalah bertambahnya penduduk yang mempengaruhi pendidikan, ada masalah-masalah yang lain, seperti masalah ekonomi. Karena didalam perekonomian memiliki tingkatan yang berbeda, yaitu ekonomi tingkat atas, menengah dan tingkat bawah. Tidak sedikit masyarakat beranggapan bahwa biaya untuk sekolah itu mahal, biasanya anggapan-anggapan seperti itu muncul pada tingkatan ekonomi bawah, sehingga banyak anak yang tidak bersekolah, karena kedua orang tua mereka merasa berat jangankan untuk biaya sekolah untuk makan saja sulit. Jadi, daripada uang dipergunakan untuk membayar biaya sekolah lebih baik digunakan untuk kebutuhan lain atau mungkin itu karena masih kurangnya kesadaran masyarakat bahwa betapa pentingnya pendidikan.

Masalah yang kompleks ini menuntut usaha keras dan kemauan yang kuat untuk penanggulangan pengalaman dan cara pemecahan masalah pendidikan yang telah biasa kita lakukan perlu ditingkatkan dengan cara-cara baru (innovative) perlu mulai diusahakan. Beberapa cara pemecahan masalah pendidikan yang baru misalnya pendidikan pamong yaitu pendidikan anak oleh masyarakat, rangtua dan guru, sekolah menengah terbuka, pengajaran dengan modul, sistem kelompok belajar dalam kursus pendidikan dasar, sekolah kecil dan lain-lain. Namun adakalanya masalah pendidikan dilihat kurang proporsional dan tidak menyeluruh. Masalah guru diatasi secara linier, terlepas dengan masalah administrasi misalnya, seharusnya segenap komponen pendidikan, misalnya, masalah murid, guru proses belajar mengajar, kurikulum, penilaian pendidikan, alat-alat dan fasilitas pendidikan, lingkungan pendidikan, administrasi dan pengelolaan pendidikan dan masyarakat sekitarnya dan mendapat perhatian sesuai dengan pokok masalah yang mendesak pemenuhannya.

Paling tidak ada dua ukuran yang selalu dipegang untuk menyorot mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pertama, perbandingan mutu pendidikan dari tahun ke tahun. Kedua, perbandingan kualitas sumber daya manusia dengan negara-negara lain melalui index human development (IHD). "Coba bandingkan pendidikan kita sekarang dengan 20 tahun lalu. Pendidikan sekarang bukannya lebih baik, justru makin rendah". kata Yusuf Kalla.

Kondisi pendidikan yang terus menerus seperti itu melahirkan sikap masa bodo pada anak-anak. Selama ini muncul kesan, anak-anak tidak mau belajar karena pasti lulus. Dengan kata lain, sisttem pendidikan nasional selama ini sebenarnya tidak pernah menghargai anak-anak yang belajar sungguh-sungguh. Buktinya, belajar atau tidak, semua naik kelas. Belajar atau tidak, semua lulus. Agaknya paradigma meluluskan 100 persen murid sudah dianggap sebagai cara mendidik yang baik. Kalaupun terjadi "masalah", orang tua atau orang yang berpangkat yang menghadap kepada sekolah atau gutu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan:

  • Masalah Pemerataan Pendidikan
  • Perkembangan Iptek dan Seni
  • Laju Pertumbuhan Penduduk
  • Aspirasi Masyarakat
  • Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan

Kesalahan Sistem Pendidikan di Indonesia yang wajib kita alami :
  1. Sekolah adalah Kewajiban bukan Kesadaran.
  2. Belajar karena Nilai bukan karena Menyenangkan
  3. Kesalahan bukan untuk Disalahkan tapi Diperbaiki
  4. Belajar hanya kalau ada Tugas saja
  5. Anak IPA itu Pintar dan Anak IPS itu Bodoh
  6. Kesalahan dibayar dengan Hukuman
  7. Jago Matematika Pintar dan Jago main Bola bodoh
  8. Guru boleh salah Murid tidak boleh
  9. Anak Pintar disayang Guru dan Anak bodoh tidak
Sumber terkait:
Kadir, Abdul. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana. Cetakan kesatu.
Kasan, Thalib. 2009. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Studia Press. Cetakan ketiga.
https://www.kompasiana.com/kekitaan/5749042f129773b1043fc7ae/9-kesalahan-sistem-pendidikan-di-indonesia-yang-wajib-kita-alami?page=all


0 komentar:

Posting Komentar